Minggu, 19 November 2017

Majlis thariqat alawiyah Naqsabandiyah muhsiniyah

Majlis thariqat alawiyah
Naqsabandiyah muhsiniyah
                                     Cab situbondo



Organisasi sufi yang berkiblat kepada  salafunasshalih yang berada di hadhramaut – yaman negri seribu wali,muassis thariqat yaitu al ustzhul a’zhom al faqih muqaddam,pembina thoriqat ini di indonesia adalah al habib haidar bin muhsin al hinduan.putra allamah al habib muhsin bin ali al hinduan mursyid thariqat naqsyabandiyah mudzhariyah.






Biografi al habib haidar bin muhsin al hinduan
Menemukan guru sejati
 



Ia benar benar mendapati “ilmu yang luar biasa”
Dari teladan yang di berikan sang guru.
   Pribadinya santai lagi humoris namun,ia juga seorang yang serius,apalagi saat bicara perihal dakwa dan tarbiyah. Pesan pesan keagamaan,terutama tazki yatunnafs (penyician jiwa),atau yang biasa di sebut tasawuh,banyak ia sampaikan saat menemukan al kisah di sela sela kesibukannya berdakwa  dan mendidik santrinya,di desa duwet situbondo,jawa timur,ia tampak fasih bicara seputar thariqat,baik teori maupun mengaplikasikannya,maklum ia kini aktif sebagai seorang pembina majlis thariqat.

      Tidak berdakwa dengan tabligh,berdakwa lewat thariqat menuntut ikatan erat antara guru dan setiap muridnya yang harus selalu dikelola secara tepat di setiap .padahal jamaahnya terdiri dari beragam orang dengan latar belakang dan status sosial.tentu saja ini membutuhkan ketekunan,ketulusan,keseriusan dan kesabaran yang ekstra.
Beruntung thariqat yang ia sebarkan adalah thariqat alawiyah yang jua ering disebut thariqat salsah atau thariqat yang mudah,sehingga cukup lentur dengan berbagai situasi dan kondisi. Kekayaan khazanah thariqat ini juga sangat membantunya dalam membina jamaahnya yang awam sekalipun.
ALAWIYAH NAQSYABANDIYAH MUHSINIYAH
       Pada kenyataannya thareqat alawiyah yang bermuara sayyidina ali memiliki sanad dengan semua thariqat ahlussunnah waljamaah. Termasuk naqsabandiyah yang bermuara pada sayyidina abu bakar RA. Sumber kedua sahabat utama itu tentu saja rosulullah SAW. Habib idrus bin umar al habsyi dalam idul yawaqit banyak menyebut kaitan dua thariqat. Bahkan habib abdurahman bin musthofa alaydrus menulis sebuah risalah khusus tentang naqsabandiyah. Atas dasar itulah ia memadukan keduanya harapannya masyarakat luas bisa mengakrapi dunia thariqat sekaligus oleh sanad keilmuan dari kalangan habaib namun ia amat ketat dalam menanamkan prinsp prinsip pokok thariqat alawiyah yang termuat pada lima asasnya : ilmu,wara,khauf,dan ikhlas.
Haul al faqih muqaddam
         Disamping lewat thariqat ia juga mendirikan pesantren yang oleh gurunya,habib umar bin hafizd diberi nama “adh-dhiyaul musthafawy”. Pesantren ini merupakan pesantren pertama yang dirikan murid Habib umar, yaitu saat Habib umar melepaskan kelulusan santri angkatan pertama darul musthafa pada tahun 1998. Pesantren ini menggunakan kurikulum dan sistem pedidikan yang disesuaikan dengan darul musthafa tarim. Mulai materi pelajaran hingga aktivitas sehari hari, seperti pada qyamul lail,khuruj dakwa, hafalan hafalannya.ketika baru baru ini darul musthofatarim mengubah kurikulum dan sistem mengajarnya. Pesantren inipun berubah mengikuti induknya tersebut meskipun tidak seratus persen. Berkat kerja sama pengurus pesantren dan ikhwan thariqat binaannya pesantren ini memiliki program biasiswa kepada para santri yang berprestasi untuk melanjutkan studi ke hadramaut. Ada sekitar tujuh santri yang kini sedang belajar di tarim  baik di darul musthafa ataupun di rubath tarim.