Majlis
thariqat alawiyah
Naqsabandiyah
muhsiniyah
Cab situbondoOrganisasi sufi yang berkiblat kepada salafunasshalih yang berada di hadhramaut – yaman negri seribu wali,muassis thariqat yaitu al ustzhul a’zhom al faqih muqaddam,pembina thoriqat ini di indonesia adalah al habib haidar bin muhsin al hinduan.putra allamah al habib muhsin bin ali al hinduan mursyid thariqat naqsyabandiyah mudzhariyah.
Biografi
al habib haidar bin muhsin al hinduan
Menemukan guru sejati
Ia benar benar mendapati “ilmu yang luar biasa”
Dari teladan yang di berikan sang guru.
Pribadinya santai
lagi humoris namun,ia juga seorang yang serius,apalagi saat bicara perihal
dakwa dan tarbiyah. Pesan pesan keagamaan,terutama tazki yatunnafs (penyician
jiwa),atau yang biasa di sebut tasawuh,banyak ia sampaikan saat menemukan al
kisah di sela sela kesibukannya berdakwa dan mendidik santrinya,di desa duwet
situbondo,jawa timur,ia tampak fasih bicara seputar thariqat,baik teori maupun
mengaplikasikannya,maklum ia kini aktif sebagai seorang pembina majlis
thariqat.
Tidak berdakwa dengan
tabligh,berdakwa lewat thariqat menuntut ikatan erat antara guru dan setiap
muridnya yang harus selalu dikelola secara tepat di setiap .padahal jamaahnya
terdiri dari beragam orang dengan latar belakang dan status sosial.tentu saja
ini membutuhkan ketekunan,ketulusan,keseriusan dan kesabaran yang ekstra.
Beruntung thariqat yang ia sebarkan adalah thariqat alawiyah yang jua
ering disebut thariqat salsah atau thariqat yang mudah,sehingga cukup lentur
dengan berbagai situasi dan kondisi. Kekayaan khazanah thariqat ini juga sangat
membantunya dalam membina jamaahnya yang awam sekalipun.
ALAWIYAH NAQSYABANDIYAH MUHSINIYAH
Pada kenyataannya thareqat
alawiyah yang bermuara sayyidina ali memiliki sanad dengan semua thariqat
ahlussunnah waljamaah. Termasuk naqsabandiyah yang bermuara pada sayyidina abu
bakar RA. Sumber kedua sahabat utama itu tentu saja rosulullah SAW. Habib idrus
bin umar al habsyi dalam idul yawaqit banyak menyebut kaitan dua thariqat.
Bahkan habib abdurahman bin musthofa alaydrus menulis sebuah risalah khusus
tentang naqsabandiyah. Atas dasar itulah ia memadukan keduanya harapannya
masyarakat luas bisa mengakrapi dunia thariqat sekaligus oleh sanad keilmuan
dari kalangan habaib namun ia amat ketat dalam menanamkan prinsp prinsip pokok
thariqat alawiyah yang termuat pada lima asasnya : ilmu,wara,khauf,dan ikhlas.
Haul al faqih muqaddam
Disamping lewat thariqat
ia juga mendirikan pesantren yang oleh gurunya,habib umar bin hafizd diberi nama “adh-dhiyaul musthafawy”.
Pesantren ini merupakan pesantren pertama yang dirikan murid Habib umar, yaitu
saat Habib umar melepaskan kelulusan santri angkatan pertama darul musthafa
pada tahun 1998. Pesantren ini menggunakan kurikulum dan sistem pedidikan yang
disesuaikan dengan darul musthafa tarim. Mulai materi pelajaran hingga
aktivitas sehari hari, seperti pada qyamul lail,khuruj dakwa, hafalan hafalannya.ketika
baru baru ini darul musthofatarim mengubah kurikulum dan sistem mengajarnya.
Pesantren inipun berubah mengikuti induknya tersebut meskipun tidak seratus
persen. Berkat kerja sama pengurus pesantren dan ikhwan thariqat binaannya
pesantren ini memiliki program biasiswa kepada para santri yang berprestasi
untuk melanjutkan studi ke hadramaut. Ada sekitar tujuh santri yang kini sedang
belajar di tarim baik di darul musthafa
ataupun di rubath tarim.

